Istimewa, Hutan Purbalingga Memiliki 'Permata' -->

Menu Atas

Advertisement

Link Banner

Peta Covid

Istimewa, Hutan Purbalingga Memiliki 'Permata'

Rabu, 11 Desember 2024



INFOPBGCOM, PURBALINGGA - Istimewa, Ternyata di Hutan Purbalingga terdapat permata tersembunyi. Hal istimewa itu ialah Rhizantes zippeli, bunga dari keluarga Raflesia. Untuk diketahui, tumbuhan langka dan dilindungi yang masuk dalam Apendiks I CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), artinya, dilarang diperdagangkan dalam segala bentuk perdagangan internasional

Ketua Ekspedisi Sisik Naga Gunanto Eko Saputro mengungkapkan saat 'Public Expose' pada awal bulan Desember lalu, salah satu yang istimewa dari penelitian lapangan, pihaknya menemukan bunga dari keluarga Raflesia. Dengan Bunga yang cantik, tanaman ini tidak berakar, tidak berbatang apalagi berdaun. Mereka bisa tumbuh karena sebagai parasit di akar tanaman Tertasigma.

Rhizantes zippeli merupakan penemuan yang cukup menarik, sebab selama ini Family Rafflesiaceae dikenal lebih banyak tumbuh di Sumatera, bahkan bisa dikatakan jarang ada yang teridentifikasi di Pulau Jawa. Namun, ternyata tanaman ini muncul di Hutan Purbalingga.

Ia juga berharap ada penelitian lebih lanjut tentang temuan tersebut, dikatakan juga pihaknya sudah melaporkan dan berkordinasi ke peneliti BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).

Harapannya, dalam waktu dekat ini bisa ada tindak lanjut dengan penelitan yang lebih komprehensif.

Lebih lanjut, selain menemukan Rhizantes, setidaknya ada 74 spesies flora, mulai dari tumbuhan bawah, semak, perdu, liana, sampai pepohonan teridentifikasi dalam ekspedisi ini. Sedangkan untuk faunanya, sebanyak 64 jenis burung, 13 jenis mamalia, 15 jenis odonata (capung), 9 jenis anura (katak), 5 jenis squamata berhasil diidentifikasi.

Hijrah Utama, peneliti Ekspedisi Sisik Naga mengungkapkan jika dari temuan-temuan tersebut ada beberapa spesies yang masuk dalam kategori terancam punah. Mereka diantaranya dari keluarga burung, ada Elang Jawa (Nizaetus bartelsii), Julang Emas (Rhyticeros undulatus), Pelatuk Kelabu Besar (Mulleripicus pulverulentus) atau Sikatan Cacing (Cyornis Banyumas).