Hebatnya Filosofi Pohon Pisang, Ia Harus Memberi Manfaat Untuk Orang Lain -->

Menu Atas

Advertisement

Link Banner

Peta Covid

Hebatnya Filosofi Pohon Pisang, Ia Harus Memberi Manfaat Untuk Orang Lain

Minggu, 19 September 2021

foto Instagram/tryno.27

INFOPBGCOM, Pisang merupakan komoditas yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut dikarenakan sekitar 45% konsumsi buah-buahan adalah pisang. Seperti diketahui, di Indonesia terdapat lebih dari 230 varietas dan kultivar dari pisang-pisang.

Pohon pisang sama sekali tidak butuh tempat khusus untuk tumbuh, mereka bisa tumbuh dimana pun. Walaupun di tempat gersang, di tempat dingin bahkan di tempat yang hambar sekalipun pohon pisang tetap bisa tumbuh. Pohon pisang selalu survive dan tidak menyerah dalam segala keadaan. Lalu, kenapa manusia harus cengeng di saat punya masalah?

"Mas, kalau kepenginn hidup tenang, hiduplah seperti pohon pisang”.

Kenapa hidup tenang harus seperti pohon pisang?

Nasehat tersebut bisa diterima bisa juga tidak, namun kalau mau direnungkan sejenak, mungkin ada benarnya. Sebut saja, filosofi pohon pisang.

Hebatnya, sebagian besar pohon pisang kalau tidak ditebang, ia tidak mau mati sebelum berbuah. Sebelum ajal menjemputnya, kehadirannya di dunia ini bisa memberi manfaat, ia harus menghasilkan sesuatu untuk orang lain, meski dalam berbagai keadaan. 

Walau ia tidak menikmati hasil perjuangannya, Pohon pisang hanya berjuang untuk berbuah. Seharusnya manusiapun begitu, jangan pernah meninggalkan suatu tempat tanpa meninggalkan karya yang baik. Berbuatlah baik di mana pun, kapanpun, dengan siapapun. Kita sewaktu-waktu bisa saja “terpaksa” meninggalkan suatu tempat secara tiba-tiba dan hal itu tidak bisa ditunda lagi.

Pohon pisang itu keren, seluruh bagian tubuhnya punya manfaat tersendiri. 

Mulai dari akar, batang, daun, hingga pelepah daun, apalagi dengan buahnya. Sekalipun buah tersebut masih mentah, ia bisa dibuat keripik. Kitapun sebagai Manusia harusnya begitu, ada dan hidup untuk memberi manfaat kepada orang lain, selagi mampu, selagi bisa.
Pohon pisang pun selalu mampu mempersiapkan generasi penerusnya sebelum ia ditebas mati. Disampingnya selalu ada tunas baru yang siap menggantikannya. Menggantikan tugasnya memberi manfaat kebaikan pada siapapun. Seperti diketahui, Manusia yang katanya punya akal dan pikiran, seharusnya bisa berbuat dan bermanfaat yang tak lekang oleh waktu. Karena hidup bukan hanya untuk cari makan, namun juga perlu memberi manfaat.

Banyak sifat baik yang bisa dipetik dari pohon pisang. Sekalipun ia ditebas untuk diambil buahnya, pohon pisang tidak pernah mewariskan dendam kepada anak-anaknya. Pohon pisang tidak dendam saat disakiti, nyatanya hidup itu bisa manis bisa pahit. Namun, apapun keadaanya jangan sekalipun mewariskan dendam untuk siapapun dan kepada siapapun.

Siapapun boleh gemar makan pisang ambon, pisang tanduk, pisang kapok atau pisang-pisang lainnya. Bahkan untuk menikmatinya bisa menanam sendiri ataupun hanya membeli pisangnya. Asal jangan lupakan filosofi pohon pisang. Untuk tetap berjuang memberi kebaikan atau manfaat dan jangan pernah berputus asa dalam keadaan apapun. "Berjuanglah secara mastatho’tum, ikhtiar dengan penuh kesungguhan. Sekuat tenaga yang kita miliki sampai Allah SWT yang menghentikan kita, bukan karena kita yang ingin berhenti".

Didunia ini, tidak ada orang yang tidak berguna, selama ia mau berperan meringankan beban hidup sesamanya. Karena, di tiap kehadiran kita seharusnya memberi arti dan juga manfaat.