Petugas menunjukkan barang bukti dalam konferensi pers terkait penggeledahan rumah terduga teroris, Senin, 29 Maret 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Muhammad Fadil Imran mengungkapkan polisi menemukan lima kaleng bom TATP atau triacetone triperoxide. Dan bom ini memiliki daya ledak besar.
Seorang sumber mengatakan keempat pelaku membahas pembuatan bom pada awal Januari 2021 lalu di sebuah rumah kediaman HH di Condet. Dalam pertemuan ini sebenarnya untuk membahas rencana setelah enam anggota laskar FPI tewas di tol Jakarta-Cikampek pada Desember 2020.
Dan dalam pertemuan ini, HH mengusulkan agar mereka mempersenjatai diri hingga disepakati untuk membuat bom. Awlnya mereka berencana membuat bom molotov, namun dalam perjalanannya mereka memutuskan membuat bom TATP. Bom tersebut yang nantinya digunakan untuk membuat kerusuhan saat ada demo dan untuk menyerang mobil patroli polisi.
Menurut sumber ini juga, ZA yang bertugas aktif membuat bom. Sebab, ZA mengaku mampu membuat bom TATP. Diketahui kelompok ini bahkan pergi ke beberapa kota termasuk Sumedang untuk mencari bahan-bahan membuat bom.
Pada pertengahan Februari lalu, mereka sudah menyelesaikan 5 bom TATP dalam kemasan minuman kaleng. HH menyuruh ZA untuk menyimpan kelima bom itu di bengkelnya.
Kapolda Metro Jaya Fadil Imran menuturkan polisi telah meledakkan kelima bom milik teroris Condet dan Bekasi ini dan saat ini Polisi masih mendalami jaringan kelompok tersebut.