INFOPBG.COM, PURBALINGGA - Pasca vaksinasi sedikitnya ada 69 orang mengalami kipi di Purbalingga. KIPI merupakan singkatan dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. Semua kejadian atau reaksi medis yang terjadi setelah disuntikkan vaksin akan menjadi perhatian tenaga medis yang bertugas.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga drg Hanung Winkantono mengatakan beberapa orang mengalami gejala ringan paska vaksinasi seperti batuk, pilek, demam serta pegal-pegal. Tidak ada yang menunjukan gejala berat,disamping itu perkembangan jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Purbalingga per tanggal 17 Februari, tercatat 4.869 orang, dengan tingkat kematian 201 orang atau 4,41 persen, tingkat kesembuhan 4.453 orang atau mencapai 90 persen.
Ia menambahkan untuk saat ini, jumlah pasien yang dirawat mulai mengalami tren penurunan dan untuk jumlah pasien yang melakukan isolasi mandiri sebanyak 168 orang dan yang dirawat di rumah sakit sebanyak 47 orang.
Sebenarnya, KIPI ini tidak hanya berlaku untuk vaksin COVID-19, melainkan untuk semua vaksinasi. Karena vaksin corona ini terbilang baru, masyarakat jadi merasa asing dengan prosedur pasca KIPI. Padahal, hal ini tidak jauh berbeda dari vaksin-vaksin lainnya.
Bila 30 menit tidak ada reaksi yang patut dikhawatirkan, pasien bisa langsung pulang. KIPI terdiri dari tiga jenis reaksi, yaitu:
- Reaksi lokal diantaranya nyeri, bengkak, kemerahan di area bekas suntikan dan untuk Reaksi lokal yang terbilang parah yakni selulitis.
- Reaksi sistemik diantaranya, demam, nyeri otot seluruh tubuh atau myalgia, nyeri sendi atau artralgia, lemas, dan sakit kepala.
- Reaksi lain diantaranya ada alergi yang berupa biduran (urtikaria), anafilaksis (alergi parah hingga sesak napas), dan pingsan.
Ketiga reaksi di atas tidak cuma menjadi KIPI vaksin Sinovac, namun semua vaksin memiliki KIPI yang sama.
Dari kedua reaksi di atas, reaksi lokal dan sistemik merupakan reaksi yang paling sering muncul. Anda tidak perlu mengkhawatirkan itu, sebab dua reaksi tersebut sangat umum dan juga mudah hilang.
Menteri kesehatan bersama gubernur telah membentuk komite nasional dan daerah untuk memantau dan menanggulangi KIPI vaksin COVID-19. Dan dari laporan yang diterima, kasus yang terjadi adalah KIPI ringan dan koinsiden (tidak berhubungan dengan pemberian vaksinasi tersebut).
Beberapa langkah yang bisa dilakukan bila efek samping vaksin mulai terasa yaitu:
Mengatasi Reaksi Lokal
Nyeri dan agak bengkak di area bekas suntikan dapat hilang dengan sendirinya dan untuk mempercepat pemulihannya, Anda bisa memberikan kompres dingin pada area tersebut atau bila perlu konsumsi obat parasetamol.
Mengatasi Reaksi Sistemik
Salah satu reaksi sistemik yang paling sering muncul setelah menerima vaksin yakni terjadi demam. Kondisi ini tergolong wajar karena tubuh sedang memproses imunitasnya.
Kemenkes RI menyarankan agar:
- meminum air putih yang banyak.
- kenakanlah pakaian yang nyaman.
- mengkonsumsi parasetamol sesuai dosis.
- kompres hangat atau mandi dengan air hangat.
Mungkin, selama ini banyak orang berpikir demam dapat diredakan dengan kompres dingin, padahal cara itu keliru.
Dokter Sepriani Timurtini Limbong menjelaskan, baiknya kalau demam kompres dengan air hangat, pusat tubuh akan menangkap bahwa lingkungan ini suhunya hangat, sehingga perlahan suhu tubuh akan diturunkan. Kalau kompres dingin justru efek yang dihasilkan akan sebaliknya, suhu tubuh akan tetap tinggi bahkan bisa meningkat karena otak menangkap bahwa suhu di sekelilingnya terasa dingin.
Mengatasi Reaksi Lain
Jika mengalami alergi segera hubungi petugas medis, pasalnya reaksi alergi umumnya diatasi dengan obat antihistamin. Dan apabila pasien sampai pingsan, petugas kesehatan akan menilai tanda vital pasien. Hal ini meliputi tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu, dan tingkat kesadarannya.
Selanjutnya dari hasil pemeriksaan awal di atas dinilai apabila pingsan terbukti disebabkan oleh alergi, maka akan diberikan obat antialergi dan lain sebagainya.
Untuk Anda yang sedari awal punya masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan (anxiety), sebaiknya lakukan relaksasi terlebih dahulu agar tenang, pasalnya rasa takut menerima vaksin COVID-19 mungkin saja bisa memperberat gejala psikis yang sebelumnya sudah ada.
Setelah pasien mendapatkan vaksin COVID-19 selanjtnya akan diberikan kertas informasi yang bisa mereka hubungi bila KIPI terjadi. Dan seluruh peserta vaksinasi akan dipantau kesehatan hariannya oleh petugas kesehatan.