INFOPBG.COM , PURBALINGGA - Akibat dari nilai tukar rupiah terhadap dolar tidak setabil berimbas kepada peternak ayam petelur di Indonesia termasuk Purbalingga. Banyak yang mengeluh harga pakan ayam yang naik dalam beberapa bulan belakangan terakhir. Salah satunya Tri Wirdiasih yang merupakan peternak ayam petelur dari Desa Campakoah Kecamtan Mrebet Kabupaten Purbalingga, mengatakan jika harga pakan ayam yang naik dan diperparah dengan harga telur yang semakin menurun di pasaran.
Naiknya harga pakan bertahap mulai dari Rp.15.000,- kemudian naik menjadi Rp.20.000,- bahkan hingga Rp.50.000,- di wilayah Purbalingga. Biasanya dalam satu tahun paling hanya naik sekali saja, berbeda dengan sekarang naik hingga empat kali dalam setahun. Kenaikan harga pakan biasanya terjadi karena nilai tukar rupiah terhadap dolar naik yang menyebabkan juga harga pakan ikut naik. Hal ini dikarenakan mayoritas bahan pakan masih impor. Harga telur yang turun dan harga pakan yang terus naik membuat para peternak ayam keuntungannya semakin merosot bahkan hingga 50%.
Sebelumnya harga telur berada di angka Rp. 24.000,- per kilogramnya, namun saat ini harga telur ayam dari kandang hanya Rp.17.000,- Perkilogramnya. Normalnya harga ayam yang adari peternak adalah Rp.19.000,- perkilogramnya. Harapan para peternak ayam Pemkab Purbalingga bisa ikut mengatasai permasalahan yang dialami saat ini. Salah satunya dengan menjaga harga pakan supaya tetap setabil dan tidak membuat para peternak keberatan.