Meninggal Saat Mendaki Gunung Slamet dengan Kondisi hanya Mengenakan Celana Pendek dan Jaket - InfoPBG -->

Menu Atas

Advertisement

Link Banner

Peta Covid

Meninggal Saat Mendaki Gunung Slamet dengan Kondisi hanya Mengenakan Celana Pendek dan Jaket - InfoPBG

Selasa, 08 Desember 2020




 INFOPBG, PURBALINGGA - Seorang pemuda yang mendaki gunung Slamet meninggal dunia. Korban ditemukan oleh Tim SAR diarea sekitar pos 6. Korban di ketahui berjenis kelamin laki-laki, bernama Syafanu Multazam.A. Dengan kelahiran Tegal, 3 Desember 2001, warga Desa Karanganyar Kecamatan Dukuhturi dan masih bersetatus Mahasiswa UIN Semarang.

Korban di temukan meninggal dunia dan dievakuasi pada hari Selasa, 8 Desembr 2020. Proses evakuasi melibatkan Tim SAR, BPBD Purbalingga dan para relawan. Korban melakukan pendakian Via Bambangan Desa Kutabawa, KecamatanKarangreja, Kabupaten Purbalingga. 

Korban diketahui mendaki pada hari Sabtu, 5 Desember 2020 kurang lebih pada pukul 10.30 WIB. Mendaki bersama dengan 6 (enam) orang temannya dengan diketuai oleh An, M Syaefullah warga Desa BendaRT 01 RW 02 Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu. Rombongan yang dipimpinnya melakukakn registrasi sesuai dengan prosedur yang berlaku di BC Bambangan, termasuk dengan surat pernyataan ketua rrombongan dan Anggota Pendakian Gunung Slamet.

Rombongan yang berjumalh tujuh ini berngakat pada pukul 11.30 WIB. Saat itu, cuaca di BC Bambangan mendung dan direncanakan turun kembali pada hari Minggu, 6 Desember 2020. Sekitar pukul 13.00 WIB cuaca tidak mendukung karena hujan. Akhirnya diputuskan untuk berhenti sejenak dipos 1 . Sekitar pukul 16.30 WIB rombongan melanjutkan perjalanan karena dirasa sudah reda. Pendakian berhenti dipos 3 dan mendirikan tenda saat hari sudah cukup malam.

Kurang lebih pukul 08.30 WIB rombongan melanjutkan perjalanan. Saat dalam perjalanan rombongan mendhului korban karena korban masih ingin beristirahat di pos 7 dan akan segera menyusul temannya. Rombonganpun melanjutkan perjalanannya hingga sampai di Pos 9.

Kira-kira pukul 09.30 WIB romongan naik ke puncak Gunung Slamet dan melanggar batas a man bagi pendakian. Sekitar 5 menit berselang romongan turun menuju BC Bambangan.

Pukul 10.00 WIB di Pos 9 rombongan bertemu dengan korban bersama dengan rombongan lain asal Jakarta yang akan naik menuju puncak Gunung Slamet.

Setelah mengetahui korban naik, romongan yang di pimpin oleh Syaefullah menunggu korban turun dari puncak Slamet selama 3 jam. Pukul 15.30 WIB karena dirasa lama rombongan memutuskan untuk turun pelan-pelan sambil menunggu korban. Namun hingga maghrib tiba korban belum juga turun . Sehingga ketua rombongan berinisiatif melaporkan ke pengelola BC Bambangan bahwa satu teman rombongannya ada yang belum turun.

Pada hari Senin, 7 Desember 2020 sekitar pukul 17.00 WIB tim Sar secara bergelombang dibrangkatkan untuk mencari dan melakukan evakuasi korban. Sekitar pukul 23.55 WIB korban di temukan oleh Tim SAR sudah tergeletak terlentang di tanah jalur pendakian atas Pos 6. Saat ditemukan korban dengan kondisi tidak bernyawa. Dan hanya mengenakan celana pendek, berjaket dan tidak mengenakan alas kaki Serta tidak mengenakan atribut lengkap layaknya seorang pendaki.

Selasa pagi, tanggal 8 Desember 2020 pukul 09.25 WIB tim evakuasi jenazah sampai di BC Bambangan dan dilanjutkan dibawa ke puskesmas Karangreja. Korban tiba di puskesmas Karangreja sekitar pukul 09.50 WIB . Korban di Visum dan diperiksa oleh dokter Puskesmas Karangreja dan INFAFIS Polres Purbalingga. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Diperkirakan korban meninggal karena hipotermia atau kedinginan.